Praktikum 2 - Design Thinking

I. Tujuan
-Mahasiswa mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi Tugas Akhir.

II. Dasar Teori
5 Stages in the Design Thinking Process

Design Thinking merupakan sebuah metodolgi desain yang menyediakan solusi berdasarkan pendekatan untuk menyelesaikan masalah. Metodologi ini juga sangat berperan dalam mengatasi masalah yang kompleks yang tidak jelas dimulai dari memahami segi kebutuhan manusia-nya, mengumpulkan suatu masalah, menciptakan banyak ide pada sesi brainstorming dan dengan melakukan sebuah pendekatan langsung untuk pembuatan prototipe da  pengujian. Dalam memahami prinsip Design Thinking ini, kita diajak untuk menerapkannya untuk memecahkan suatu masalah yang kompleks yang terjadi disekitar kita.

Didalam prinsip Design Thinking terdapat lima tahap penting yang diusulkan oleh Institut Desain Hasso-Plattner di Stanford(d.school). Lima tahap ialah sebagai berikut : Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test.


1. Empathize 
Stage pertama dalam proses Design Thinking itu ialah mendapatkan empati pemahaman dari masalah yang akan diselesaikan. Dalam hal ini perlu melibatkan para ahli konsultan untuk mendapatkan area yang menjadi pusat perhatian melalui pengamatan, keterlibatan dan empati orang serta menyesuaikan diri dalam lingkungan sehingga memperoleh pemahaman pribadi yang lebih mendalam tentang masalah yang terlibat. Empati adalah hal yang penting untuk proses desain yang pusatnya pada manusia itu sendiri dan memungkinkan design thinker untuk mendapatkan wawasan. Seluruh informasi dikumpulkan pada tahap ini sebagai pengembangan pemahaman pengguna, dan masalah yang mendasari pengembangan suatu produk.

2. Define 
Pada tahap Define ini ialah menganalisa dari pengamatan yang telah dikumpulkan pada tahap pertama dan menentukan pokok permasalahan yang akan diidentifikasi. Pada tahap ini juga membantu para desainer untuk mengumpulkan ide-ide untuk menetapkan fitur, fungsi, dan elemen lainnya sebagai upaya untuk melakukan problem solving.

3. Ideate 
Dengan kebutuhan yang ada, maka desainer perlu menggambarkan solusi yang dibutuhkan. Hal ini dapat dilakukan melakukan evaluasi bersama tim desain dengan menggabungkan kreativitas dari masing-masing desainer.

4. Prototype

Ide yang sudah ada sebelumnya maka perlu langsung diimplementasikan dalam sebuah aplikasi atau produk uji coba. Perlu dihasilkan sebuah produk nyata dan kemungkinan skenario penggunaan.

5. Test

Dari produk atau aplikasi uji coba yang sudah dibuat, maka akan dilakukan sebuah percobaan dengan pengguna. Dari pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka akan didapatkan masukkan untuk membuat produk yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada produk yang ada.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum 08 - Membuat Material Mirip Lampu

Praktikum 5 : Dasar-Dasar After Effects